Sidoarjo, 29 Mei 2024 – Dalam rangka Bina Pesantren wujudkan Pesantren BERSAHAJA (Bersih, Sehat, Harmonis dan Sejahtera), Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) mengadakan edukasi pada salah satu Pondok Pesantren di Sidoarjo yakni Pondok Pesantren Burhanul Hidayah. Pondok Pesantren Burhanul Hidayah ini merupakan Pondok modern yang menyediakan pendidikan mulai dari TK, SD, MTS, MA hingga Perguruan Tinggi baik dengan sistem pendidikan tahfidz maupun kitab. Acara ini melibatkan kader santri husada yang terdiri dari santri di jenjang MTS dan MA. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kader santri husada tentang anemia, pencegahannya serta pentingnya gizi seimbang untuk mendukung generasi muda agar terbebas dari anemia dan memiliki pola makan yang sehat guna meningkatkan kualitas hidup mereka dan menjadi sumber daya manusia berkualitas.
Edukasi yang dilaksanakan di Aula Tahfidz Pondok Pesantren ini merupakan bagian dari upaya menjangkau populasi spesifik pondok pesantren dalam menurunkan angka anemia pada remaja. Kegiatan ini juga merupakan tindaklanjut dari kegiatan skrining anemia pada santri pada 9 Maret 2024 lalu, yang melibatkan kurang lebih 50 santri putri. Skrining Anemia bertujuan untuk mendeteksi dini anemia pada santri putri. Anemia merupakan kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam rendah atau dibawah normal. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen untuk diedarkan dari paru paru ke seluruh tubuh. Keadaan anemia khususnya pada remaja putri dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan, menurunkan produktifitas serta kekebalan tubuh yang dalam jangka panjang dapat melahirkan generasi stunting.
Pelaksanaan edukasi yang didahului skrining ini membuat para kader santri antusias mengikuti acara ini, memperoleh wawasan penting tentang peran makanan bergizi dalam menjaga kesehatan dan mendukung pertumbuhan mereka. Acara ini tidak hanya berupa pemaparan materi, tetapi juga mencakup sesi tanya jawab yang memberikan kesempatan kepada kader santri untuk berinteraksi langsung dengan para ahli yang hadir. Sesi ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan jawaban atas berbagai pertanyaan terkait anemia, nutrisi dan kesehatan.
Kegiatan ini ditutup dengan pembagian buku saku berjudul “Remaja Sehat, Bebas Anemia”, diikuti dengan kegiatan post-test dan penekanan pentingnya menghindari anemia serta menerapkan pola makan seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Harapan dari semua pihak adalah agar edukasi ini dapat membantu para remaja untuk hidup lebih sehat dan memiliki masa depan yang cerah. (ku)
Komentar Terbaru