Mojokerto Sebagai bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, mahasiswa Program Studi D-IV Analis Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertema “Edukasi dan Skrining Anemia pada Remaja Putri” di Desa Sumbersono, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya deteksi dini anemia yang masih menjadi masalah kesehatan umum, terutama pada kelompok remaja putri. Berdasarkan data tahun 2017, angka kejadian anemia di desa tersebut mencapai 40%. Sayangnya, hingga tahun 2025 belum terdapat data lanjutan, sehingga diperlukan skrining aktual dan edukasi menyeluruh.

Pengabdian ini melibatkan 24 remaja putri dari empat dusun di Desa Sumbersono: Dusun Pekingan, Sumbersari, Selorejo, dan Sumbersono. Pelaksanaan kegiatan terbagi dalam tiga tahap, yaitu:

  1. Pra-Kegiatan: Survei lokasi, koordinasi dengan perangkat desa, persiapan alat serta materi edukasi.
  2. Pelaksanaan: Penyuluhan mengenai anemia oleh mahasiswa D-IV Analis Kesehatan UNUSA, pemeriksaan tekanan darah, berat dan tinggi badan, serta tes hemoglobin menggunakan alat POCT (Point of Care Testing).
  3. Evaluasi: Penilaian efektivitas kegiatan dan dampak jangka pendek dari pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada peserta yang mengalami anemia.

Dari hasil pemeriksaan hemoglobin, ditemukan dua peserta mengalami anemia (kadar Hb < 12 g/dL). Kedua peserta mendapatkan terapi TTD selama satu minggu. Setelah pemeriksaan ulang, satu peserta menunjukkan perbaikan dengan kadar hemoglobin yang kembali normal, sementara satu peserta lainnya masih menunjukkan gejala anemia dan dirujuk ke fasilitas kesehatan lanjutan.

Menurut salah satu tim pelaksana, keberadaan hanya satu Puskesmas Pembantu di desa tersebut menjadi salah satu tantangan tersendiri. Fokus layanan masih terbatas pada ibu hamil dan lansia. Pemeriksaan khusus remaja belum menjadi prioritas. Karena itu, kegiatan ini menjadi langkah awal penting,” ujarnya.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari perangkat desa, bidan desa, dan ibu-ibu PKK. Peran mitra sangat signifikan, mulai dari menyediakan data sasaran, tempat kegiatan, hingga pendampingan saat pemeriksaan berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat berjalan sinergis.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa UNUSA tidak hanya menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesehatan masyarakat desa. Edukasi tentang pentingnya deteksi dini anemia dan peran gizi seimbang menjadi bekal penting bagi para remaja putri di Desa Sumbersono dalam menjaga kesehatan jangka panjang.

Sebagai tindak lanjut, tim pengabdian merekomendasikan pemeriksaan lanjutan serta kolaborasi berkelanjutan antara universitas, pemerintah desa, dan fasilitas kesehatan setempat untuk menjangkau lebih banyak remaja di wilayah sekitar.