Remaja merupakan kelompok usia yang mengalami pertumbuhan pesat sehingga kebutuhan nutrisi yang baik dan tinggi. Gizi yang tidak seimbang pada usia remaja atau usia dini akan dapat menyebabkan terjadinya penyakit yang tidak menular salah satunya adalah anemia (defisiensi zat besi) dan tekanan darah tinggi. Makanan yang dikonsumsi rata-rata yang cepat saji, tinggi kalori dan gula, tinggi natrium, dan rendah serat.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini terkait dengan penerapan pola makanan yang bergizi yang berguna untuk mencegah terjadinya penyakit salah satunya adalah penyakit tidak menular. Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan pemahaman dan peningkatan kemampuan siswa/siswi terkati dengan gizi seimbang dalam hal ini adalah terkait dengan Tumpeng Gizi Seimbang untuk mencegah terjadinya penyakit, ujar Rizki Nurmalya Kardina. Rizki menjelaskan tumpeng gizi seimbang merupakan salah satu panduan pola makan harian yang dikembangkan oleh Kementrian Kesehatan RI, dimana tumpeng gizi menekankan proporsi terkait dengan konsumsi antara lain makana pokok, lauk pauk, sayuran, air putih, serta aktivitas fisik.

Kegiatan yang dilakukan disana dengan mengumpulkan siswa/siswi SMA An-Najiyah Surabaya di Aula Sekolah.  Rizki juga menyampaikan media yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dengan sasaran anak remaja salah satunya dengan diberikan buku saku, poster dan PPT. Selain itu, dalam meningkatkan pengetahuan siswa/siswi terkait dengan materi yang telah diberikan diberikan pretest dan posttest sebelum kegiatan dan setelah kegiatan.

Antusian siswa/siswi dalam pengikuti kegiatan ini sangat tinggi, ujar Rizki sebagai ketua pelaksana. Rizki juga menyampaikan dari hasil kegiatan abdimas yaitu sebanyak 45 siswa/siswi yang menjadi responden. Kegiatan ini salah satunya juga melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan pada siswa/siswi An- Najiyah. Kebanyakan siswa/siswi ini merupakan menginap di pondok pesantren yang juga masih merupakan satu Yayasan dengan SMA An- Najiyah Surabaya. Berdasarkan hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan ada 15 siswa/siswi yang mengalami obesitas. Menurut Rizki, berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa siswa/siswi ini lebih sering mengkonsumsi makanan yang mengandung gula dan tinggi kalori, serta makanan yang disajikan di Pondok pesantren. Berdasarkan hasil tingkat pengetahuan terkait dengan pemahaman siswa/siswi terkait dengan materi yang diberikan sebanyak 30 siswa/siswi mendapatkan nilai yang tinggi. Pretest dan Posttest ini merupakan salah satu yang feedback terkait dengan materi yang diberikan. Kegiatan abdimas ini memberikan dampak positif pada siswa/siswi terkait dengan pengetahuan mereka terkait dengan pola makan yang bergizi salah satunya dapat mengaplikasikan pola makan melalui tumpeng gizi seimbang yang diberikan.