Surabaya — Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) menggelar kuliah pakar bertajuk “Mould Exposure and Its Implications for Respiratory Health” pada Kamis, 6 November 2025. Kegiatan ini menghadirkan narasumber internasional, Dr. Sabha Nisar, BSc, BDS, MPH, PGCert HE., FHEA, MRSPH, dari College of Health and Humanities, University of Derby, Inggris.
Kuliah pakar ini bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa mengenai isu kesehatan lingkungan, khususnya dampak paparan jamur terhadap sistem pernapasan manusia. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa, dosen, serta praktisi kesehatan masyarakat baik secara luring maupun daring.
Dalam paparannya, Dr. Sabha Nisar menjelaskan bahwa jamur atau mould merupakan mikroorganisme yang tumbuh di lingkungan lembap dan hangat, serta dapat menghasilkan spora yang mudah terhirup manusia. Spora tersebut dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari alergi ringan hingga infeksi paru-paru serius.
“Paparan jamur di dalam ruangan bukan hanya masalah kebersihan, tetapi merupakan persoalan kesehatan publik yang perlu mendapat perhatian serius,” ujar Dr. Sabha Nisar dalam pemaparannya.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO), lebih dari 7 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia terkait dengan polusi udara, termasuk yang diakibatkan oleh jamur dan kelembapan di dalam ruangan. Sementara itu, data Pemerintah Inggris (2019) menunjukkan bahwa kondisi rumah lembap dan berjamur berkontribusi terhadap ribuan kasus asma dan infeksi saluran pernapasan setiap tahun.
Dr. Sabha Nisar juga menyoroti kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap paparan jamur, antara lain anak-anak, lansia, ibu hamil, dan individu dengan penyakit pernapasan kronis seperti asma atau COPD. Ia menekankan pentingnya peran tenaga kesehatan masyarakat dalam melakukan edukasi, deteksi dini, serta advokasi kebijakan untuk menciptakan lingkungan hunian yang sehat.
Selain membahas aspek ilmiah, Dr. Sabha Nisar juga mengangkat kasus nyata di Inggris, kematian anak berusia dua tahun bernama Awaab Ishak akibat paparan jamur parah di rumahnya. Kasus tersebut memicu lahirnya “Awaab’s Law”, undang-undang baru yang mewajibkan pengelola hunian sosial untuk segera menangani laporan terkait jamur dan kelembapan.
Kuliah pakar ini diharapkan dapat memperkuat komitmen dalam membekali mahasiswa dengan pemahaman komprehensif mengenai kesehatan masyarakat global, serta mendorong mereka untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.
Recent Comments