Permasalahan kelebihan berat badan parah atau yang biasa disebut juga dengan obesitas semakin marak di kalangan masyarakat. Kurangnya kesadaran dalam memahami bahaya obesitas yang ditimbulkan di masa depan semakin membuat beberapa kalangan masyarakat beranggapan obesitas bukanlah masalah serius yang perlu ditangani. Ditambah dengan banyaknya gerai makanan tinggi lemak dan rendah serat serta gerai minuman manis dengan berbagai varian rasa yang memikat masyarakat. membuat risiko meningkatkan kasus obesitas semakin tinggi.
Informasi perihal gizi dan obesitas masih belum optimal sampai di seluruh kelompok masyarakat. Masyarakat yang aktif menggunakan media sosial dan internet serta kelompok masyarakat yang mungkin mata pencahariannya sangat erat kaitannya dengan penggunaan media sosial dan internet bisa jadi mudah untuk mendapatkan informasi perihal gizi dan obesitas. Tetapi kita perlu mengingat bahwa beberapa kelompok lainnya merupakan masyarakat yang kemungkinan mata pencahariannya tidak terlalu erat berkaitan dengan sosial media dan internet. Hal tersebut memungkinkan beberapa kelompok masyarakat belum atau tidak maksimal mendapatkan paparan terkait informasi gizi dan obesitas. Sehingga tidak heran jika memang masyarakat masih belum menyadari bahaya obesitas yang mengintai di masa depan.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Prodi S1 Gizi Unusa, Sa’bania Hari Raharjeng, S.Gz.RD.,M.P.H. menyampaikan bahwa di kalangan masyarakat, terutama di beberapa pemukiman padat penduduk dengan tingkat sosialisasi yang cukup tinggi, ada kalanya masyarakat sering berkumpul serta bercengkrama terutama kelompok wanita usia dewasa dan tanpa kita sadari penyebaran informasi di kalangan masyarakat cukup cepat dari satu orang ke orang yang lainnya. Diantara kelompok masyarakat tersebut, biasanya akan ada beberapa orang yang dipercaya atau disegani. “Kami memanfaatkan kondisi tersebut untuk dapat menyampaikan informasi gizi dengan konsep oleh masyarakat unutk masyarakat. Sehingga informasi gizi yang disampaikan akan lebih cepat dan mudah dipahami serta penerimaan masyarakat pada informasi yang disampaikan akan lebih tinggi karena disampaikan oleh seseorang yang sudah di kenal” ujar Dosen Prodi S1 Gizi Unusa tersebut.
Metode tutor sebaya atau disebut juga dengan peer teaching sudah sering diterapkan di beberapa sektor pendidikan formal seperti sekolah untuk meningkatkan pengetahuan peserta pembelajaran. Metode peer teaching tersebut juga dapat diterapkan pada sektor pendidikan gizi. Tim pengabdian masyarakat Prodi S1 Gizi Unusa mencoba menerapkan metode tersebut kepada wargadi RT 01 RW 02 Kelurahan Dukuh Menanggal Surabaya dan menunjukkan hasil yang positif. Sebelumnya tim telah memilih 3 warga yang cukup aktif bersosialisasi, cepat memahami informasi, dan berpengaruh diwilayah tersebut atas rekomendasi Ketua RT untuk menjadi tutor. Ketiga warga tersebut diberikan pembekalan terlebih dahulu untuk kemudian dapat menjadi tutor dalam kegiatan peer teaching dengan warga lainnya. Ketiga tutor dapat menyampaikan informasi kepada masyarakat lainnya dengan bantuan media flipchart yang dilengkapi dengan booklet berisi penjelasan lengkap dari isi flipchart.
Pada hari Minggu, 14 September 2022, sebanyak 18 warga RT 01 RW 02 Kelurahan Dukuh Menanggal Surabaya mengikuti kegiatan peer teaching bersama ketiga tutor yang telah mendapatkan pembekalan sebelumnya. Setelah mengikuti kegiatan tersebut, pengetahuan warga perihal gizi dan obesitas mengalami peningkatan. Warga juga cukup antusias dan aktif selama mengikuti kegiatan mengikuti kegiatan. “Kegiatan tutor sebaya menyenangkan, saya bisa tahu tentang gizi dan kelebihan berat badan, karena yang memberi tahu tetangga saya sendiri, jadi saya juga senang sekali” ujar Winarti, salah seorang peserta kegiatan. Selama kegiatan berlangsung, warga dapat berbincang santai dengan sesama warga, namun di sisi lain mereka juga mendapatkan manfaat berupa informasi seputar gizi dan obesitas. Seluruh warga yang mengikuti kegiatan juga merasa puas dengan pelaksanaan tutor sebaya tersebut untuk menyampaikan informasi seputar gizi dan obesitas.
Peer teaching tidak hanya berpotensi untuk dapat diterapkan dalam sektor pendidikan formal saja, namun juga berpotensi diterapkan untuk pendidikan gizi di masyarakat. Memanfaatkan potensi warga yang aktifl dalam bersosialisasi dan memiliki pengaruh di lingkungan tempat tinggal untuk dapat membantu menyebarluaskan informasi gizi kepada warga lainnya. Melalui peer teaching, masyarakat dapat turut aktif dalam mencegah serta menuntaskan permasalahan gizi dan obesitas di masyarakat.
Komentar Terbaru