Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan berdampak pada perekonomian masyarakat seperti pemutusan hubungan kerja, kesusahan mencari pekerjaan hingga kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan sumber penghasilan lain sehingga pemasukkan tidak bergantung pada satu sumber pemasukkan yang utama. Hal tersebut yang melatar belakangi tim dosen yang diketuai oleh Endah Budi Permana Putri, S.T.P., M.P.H melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada hari Sabtu, 2 Oktober 2021 dengan memberikan pelatihan pembuatan yogurt guna meningkatkan wawasan dan kemampuan berwirausaha pada ibu-ibu PKK RT 05, Kalidami, Mojo, Surabaya.

Yogurt merupakan minuman berbahan dasar susu yang telah difermentasi dengan bantuan starter bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus sehingga memiliki rasa asam. Pada pembuatan yogurt kali ini menggunakan metode backslope dimana susu yang biasa digunakan adalah susu sapi namun kali ini digunakan susu kambing segar yang dipasteurisasi lalu didinginkan dan ditambahkan dengan yogurt plain komersil. “Susu kambing dipilih karena kekurangan dari susu kambing dibandingkan dengan susu sapi yaitu ada bau khas kambing yang kebanyakan orang kurang bisa menerimanya, sehingga dengan adanya fermentasi ini menjadi yogurt, bau tersebut tersamarkan bahkan menjadi sulit membedakan yogurt tersebut berasal dari susu sapi atau susu kambing”, ujar Endah.

Adapula inovasi pada pembuatan yogurt yang dapat dilakukan yaitu dengan menambahkan sari kurma. “Sari kurma ini selain dapat memberikan rasa manis pada yogurt juga mengandung kadar besi sekiar 4,4348mg/ 100ml sehingga baik dikonsumsi bagi seseorang yang mengalami anemia dimana membutuhkan asupan zat besi lebih daripada orang normal”, ungkap Endah yang sebelumnya pernah melakukan penelitian pada yogurt susu kambing dengan penambahan sari kurma. Selain itu, kandungan bakteri baik pada yogurt dapat bermanfaat bagi pencernaan, menjaga stabilitas tekanan darah, meningkatkan imunitas dan dianjurkan pula untuk dikonsumsi pada penderita diabetes.

Menurut Endah, “satu botol yogurt susu kambing ukuran 200ml dapat dijual seharga Rp 10.000,00 dengan modal awal sekitar Rp 200.000,00 maka dalam waktu kurang dari 1 bulan, modal awal yang dikeluarkan oleh produsen sudah kembali dengan laba yang menjanjikan bila produksi yogurt terus dilakukan dan telah memiliki pasar tersendiri”. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, dapat memberikan wawasan terkait proses pembuatan yogurt susu kambing yang kaya manfaat bagi kesehatan juga memiliki nilai ekonomis tinggi sehingga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi ibu-ibu PKK RT 05, Kalidami, Mojo, Surabaya.