Surabaya – Prodi D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bersama Hima K3 menggelar Guest lecture tentang Optimalisasi Komunikasi K3 di Tempat Kerja untuk meningkatkan produktivitas kerja, webinar ini digelar melalui aplikasi Zoom dan Youtube, Rabu (10/10). Acara ini merupakan salah satu Luaran Program Magang Dosen ke Industri di PT. Pelindo Terminal Peti kemas Surabaya.
Dengan menghadirkan tiga narasumber Edi Priyanto, S.KM., MM (Direktur SDM PT. Pelindo Terminal Petikemas), Liliana Aristia Saviera, S. Psi (Konselor PT. Pelindo Terminal Petikemas) dan Camelia Ariestanty, S.Sos., M.Med.Kom (Senior officer Budaya Korporasi PT. Pelindo Terminal Petikemas). Dengan moderator Muslikha Nourma Rhomadhoni, S.KM., M.Kes yang lolos dosen magang program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti).
Dalam materinya, Edi menjelaskan Komunikasi tidak hanya dilakukan secara verbal namun yang paling banyak akan dilakukan komunikasi non verbal. Dirinya menilai komunikasi tidak hanya sekedar interaksi, namun komunikasi non verbal akan banyak dilakukan. “Kominikasi non verbal seperti mengerutkan dahi itu menandakan seseorang sedang marah, atau kontak mata menjadi salah satu komunikasi non verbal,” ucap Edi.
Edi mengatakan komunikasi secara verbal saja tidak cukup, perlunya komunikasi non verbal untuk melakukan komunikasi. “Jika bentuk komunikasi verbal tersebut datar maka pesan yang tersampaikan tidak akan sampai kepada lawan bicara kita,” ungkapnya.
Pentingnya komunikasi yang baik dalam dunia kerja. Dengan komunikasi secara verbal maupun non verbal. “Kedua model komunikasi ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja untuk optimalisasi komunikasi K3 di tempat kerja,” ucap Edi.
Sedangkan, Liliana menjelaskan komunikasi menurut prespektif psikologi merupakan cara menciptakan dan berbagi meaning atau maksud secara verbal dan non verbal. Dimana meaning bukan hanya bertukar informasi namun bisa membuat pemaknaan yang disampaikan dari yang menyampaikan dengan komunikan. “Dengan begitu akan adanya persamaan pesan yang disampaikan kepada komunikan,” ucapnya.
Liliana menjelaskan psikologi komunikasi merupakan ilmu yang berusaha untuk memahami, menjelaskan dan memprediksi bagaimana pemikiran, perasaan maupun tindakan manusia lainnya. “Ini dipengaruhi dengan tindakan orang lain untuk mempengaruhi,” ucapnya.
Komunikasi terjadi jika ada minimal dua orang dimana masing masing memiliki peran masing-masing. Komunikasi verbal.bisa dilakukan secara lisan maupun tulisan, langsung maupun tidak, serta satu arah atau dua arah.