Dwi Handayani, S.KM., M.Epid

Pandemi COVID-19 telah mengubah dunia secara dramatis dan meninggalkan dampak sosial, ekonomi, dan kesehatan yang mendalam. Saat kita mencari pelajaran dari pandemi ini, kita harus tetap waspada terhadap ancaman virus-virus baru yang dapat menjadi ancaman pandemi selanjutnya. Salah satu virus yang menjadi perhatian para ilmuwan adalah Virus Nipah. Virus ini telah muncul sebagai ancaman serius, bahkan WHO telah mengidentifikasi virus nipah sebagai salah satu dari 10 penyakit yang ada dalam daftar WHO. Dan artikel ini akan membahas mengapa Virus Nipah patut diwaspadai sebagai potensi pandemi selanjutnya.

Apa itu Virus Nipah?

Virus Nipah adalah virus yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 1999 ketika wabah misterius menyebabkan penyakit serius di Malaysia. Situasi dan penyebaran virus nipah pernah dilaporkan di beberapa negara, yakni Malaysia (1999), Singapura (1999), Bangladesh dan India (Sejak 2001-2021 terjadi sporadic), Filipina (2014), India di Kerala (2021), dan muncul kembali di Bangladesh (4 Januari – 13 Februari 2023), hingga bulan September 2023 ini dilaporkan outbreak di India, Kerala. Virus ini termasuk dalam keluarga Henipavirus dan dapat menyerang manusia serta hewan, terutama kelelawar buah yang bertindak sebagai reservoir alaminya. Virus Nipah dapat menyebabkan berbagai gejala yang bervariasi mulai dari tanpa gejala, ISPA ringan hingga berat hingga infeksi otak yang fatal.

Potensi Pandemi Virus Nipah

  1. Kemampuan Penularan: Salah satu alasan utama mengapa Virus Nipah dianggap sebagai ancaman pandemi adalah kemampuannya untuk dengan cepat menyebar dari manusia ke manusia. Penularan ini dapat terjadi melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi.
  2. Menimbulkan angka kematian yang tinggi, yakni sekitar 40% bahkan hingga 100%.
  3. Kemampuan Mutasi: Seperti virus lainnya, Virus Nipah juga memiliki kemampuan untuk bermutasi. Ini berarti virus dapat berubah dan menghindari sistem kekebalan tubuh manusia, yang membuat pengembangan vaksin menjadi lebih sulit.
  4. Kasus-Kasus Terbaru: Beberapa kasus Virus Nipah telah tercatat di berbagai negara, termasuk India dan Bangladesh. Ini menunjukkan bahwa virus ini masih aktif dan dapat menciptakan wabah lokal yang berpotensi menjadi pandemi jika tidak dikendalikan dengan baik.

Langkah-Langkah Pencegahan dan Pengendalian

Pencegahan dan pengendalian harus dilakukan terutama pada masyarakat yang rentan atau berisiko, seperti peternak babi, penjual babi, dan penyadap nira serta lokasi yang berisiko seperti peternakan babi, pasar babi/kelelawar dan rumah potong hewan.

  1. Hindari berburu hewan liar
  2. hindari kontak dengan hewan ternak
  3. Vaksinasi pada hewan ternak
  4. Pembersihan kandang
  5. Penerapan biosecurity
  6. Konsumsi daging matang
  7. Pada pelaku perjalanan hindari daerah outbreak/wabah dan hindari faktor risiko daerah tujuan.
  8. Tidak mengonsumsi nira/aren langsung dari pohon
  9. Cuci dan kupas buah
  10. Buang buah yang ada gigitan kelelawar
  11. Pencegahan penularan pada manusia dapat dilakukan dengan menjaga jarak agar tidak terkena droplet, menggunakan masker, karantina/isolasi, dan menjaga personal hygiene.

Virus Nipah adalah ancaman serius yang memiliki potensi untuk menjadi pandemi selanjutnya jika tidak dikelola dengan baik. Kita harus belajar dari pengalaman pandemi COVID-19 dan siap untuk menghadapi tantangan yang mungkin datang dari virus-virus baru seperti Virus Nipah. Pencegahan, pengawasan, dan penelitian yang cermat adalah kunci untuk mengatasi ancaman ini dan melindungi kesehatan global kita. Semua pihak, termasuk pemerintah, ilmuwan, dan masyarakat, harus bekerja sama untuk menghadapi potensi ancaman ini dengan bijaksana.