Sebanyak 10 orang santriwati di Pondok Pesantren Al Hidayah 2 Bangkalan mendapat pelatihan terkait penilaian status gizi remaja. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang didanai oleh UNUSA melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNUSA sebagai bagian dari Tri Darma Perguruan Tinggi. Kegiatan yang diketuai oleh Dr. Dini Setiarsih, S.P., M.Kes (Dosen Prodi S1 Gizi) ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan dan dilaksanakan dalam rentang 4 minggu terhitung dari bulan Juli hingga Agustus 2022.

“Pemantauan status gizi merupakaan salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi gangguan gizi. Lebih jauh lagi, pemantauan status gizi pada remaja diharapkan juga dapat mencegah terjadinya stunting di kemudian hari,” ujar Dini.  Remaja, khususnya remaja putri,  memang merupakan sasaran strategis  dalam upaya pencegahan stunting karena mereka adalah calon ibu yang akan menentukan kondisi anak yang akan dilahirkan kelak.

Dini menyampaikan bahwa beberapa metode penilaian status gizi diperkenalkan kepada perwakilan santri tersebut. Pengukuran berat badan (BB), pengukuran tinggi badan (TB), perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan penentuan status gizi serta pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan materi pelatihan yang diberikan kepada para santriwati. “Kami melatih para santriwati mulai dari pengenalan alat ukur, cara mengukur yang benar, cara membaca hasil pengukuran sampai dengan perhitungan status gizi dan interpretasi hasil,” jelas Dini.

Dini menambahkan bahwa pemilihan santriwati sebagai sasaran kegiatan ini adalah karena umumnya mereka akan terjun ke masyarakat dengan ilmu agama yang mereka miliki dan akan mengabdi kembali di tempat asal mereka. Harapannya tidak hanya pengetahuan agama yang mereka sebarkan namun juga kemampuan melakukan pemantauan status gizi juga dapat mereka lakukan sehingga dapat membantu upaya mewujudkan generasi muda yang sehat.

Dengan dibantu tim dosen dan mahasiswa, kegiatan pelatihan tersebut dapat berjalan lancar ditandai dengan peningkatan kemampuan para santriwati dalam melakukan pengukuran status gizi. Kesepuluh santriwati peserta pelatihan telah mampu melakukan pengukuran BB dan TB hingga menentukan status gizi. Mereka juga telah mampu melakukan pengukuran LILA dari 100 santriwati lainnya dengan tepat.