Di musim perubahan cuaca seperti ini tidak dapat dipungkiri angka kejadian penyakit yang disebabkan oleh virus influensa meningkat drastis begitu juga dengan kejadian DBD dimasyarakat juga mengikuti hal tersebut dikarenakan ketidak siapan sistem imunitas individu yang kurang memadahi Ketika kontak dengan virus maupun bakterI akhirnya memberikan dampak yang luar biasa pada tubuh dengan gejala batuk pilek disertai deman. Pada kondisi  tersebut hal yang terpikir adalah pergi ke fasilitas Kesehatan salah satunya ke puskesmas ,klinik dokter atau menuju ke IGD Rumah sakit. Untuk mendapat penanganan langsung dari ahlinya,tanpa dipungkiri kita akan mendapat berbagai macam obat yang disesuaikan dengan keluhan yang dirasakan tapi ada satu hal yang tidak pernah terpikirkan yaitu efek dari obat yang dikonsumsi. Banyak komponen -komponen hayati yang memiliki fungsi yang sama seperti obat yang diberikan misalkan komponen antibiotik bisa menggunakan teh hijau atau bisa menggunakan daun sirih sedangkan untuk nyeri nyeri bisa menggunakan  daun pandan dan jika sedang demam untuk menurunkannya bisa mengkonsumsi kunir. Kinerja drug medicine dan herbal medicine memang berbeda mungkin saat kita konsumsi obat dengan dosis tertentu langsung dapat memberikan dampak dan reda tetapi Ketika sakit maka memerlukan dosis yang lebih tinggi beda dengan herbal medicine walaupun kinerjanya pelan tapi pasti dan dampak negatifnya sangat minim. Maka dari itu perlu penambahan pengetahuan yang cukup dalam penggunaan tanaman herbal agar proses pengobatan dapat berjalan dengan optimal.

Efektifitas Obat Herbal dan obat Kimia

Obat Herbal dan obat kimia sebenarnya sama sama  memiliki khasiat yang sama. Namun, cara kerja antara keduanya memiliki keterbedaan satu sama lainnya . Kalau obat kimia bekerja  secara seketika sesuai gejala sakit dan kemudian meredamnya, beda dengan obat Herbal baik yang berupa dalam bentuk suplemen, kapsul atau rebusan) yang mana kinerjanya memiliki  peran untuk menyeimbangkan fungsi organ tubuh agar kembali bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya.

Disamping itu reaksi obat  Herbal dan obat kimia dapat terjadi, karena obat Herbal dan obat kimia mengandung senyawa aktif yang sama-sama mempengaruhi tubuh. Ada 3 interaksi yang mungkin timbul yaitu efeknya semakin kuat, menjadi berkurang, atau malah hilang sama sekali. Cukup sulit menentukan mana yang paling baik, karena efek yang diinginkan sangat dipengaruhi oleh jenis penyakit dan kondisi tubuh individu yang sedang sakit.

Cara aman dalam mengkonsumsi obat herbal

Dalam berbagai artikel untuk efek negative konsumsi obat herbal jarang ditemui tetapi jika penggunaanya secara tepat sasaran dan takaran maka akan sangat efektif dalam meredam penyakit ,karena herbal medicine dan drug medicine berbeda walaupun tujuannya sama tetapi memiliki fungsi yang sama

Pasangan Serasi

1. Obat Umum

Jika digunakan dalam jangka panjang, obat-obat kimia berpotensi mengganggu fungsi hati. Untuk menghindarinya, konsumsilah temulawak atau milk thistle (Sylibum marianum). Kedua Herbal ini terbukti secara ilmiah tidak berinteraksi dengan obat kimia, namun membantu regenerasi sel-sel hati.

2. Obat Pembunuh Virus

Ada beberapa jenis Herbal yang meningkatkan sistem imun dan meningkatkan khasiat obat antiviral. Contohnya, echinacea (Echinacea angustifolia, E. Purpurea, E. Pallida), dan meniran (Phyllanthus niruri). Meskipun demikian, jangan mengkonsumsi echinacea dan meniran berbarengan, karena justru dapat mengganggu sistem imun.

3. Obat Alergi

Untuk meredakan gejala alergi dengan cepat, kita dapat minum antihistamin. Herbal yang dapat dikombinasikan adalah bawang putih, yang bisa digunakan dalam masakan dalam jumlah yang diperbanyak.

Pasangan Tidak Serasi

1. Obat Umum

Herbal yang mengandung tanin dapat mengurangi penyerapan tubuh terhadap obat-obatan yang mengandung codein, ephedrine, dan theophyline. Hindari konsumsi daun jambu biji, teh, dan herbal yang rasanya sepat.

2. Obat Pengencer Darah

Jika mengkonsumsi obat-obatan seperti aspirin dan warfarin, hindari bawang putih, jahe, ginseng, pegagan (Centella asiatica), dan nanas. Selain itu waspadai kandungan dan shen (Salvia miltiorrhiza) dan dang qui (Angelica sinensis) yang kerap terdapat dalam ramuan sinse. Herbal tersebut bersifat melancarkan peredaran darah sehingga jika dikonsumsi bersama aspirin atau warfarin bisa menyebabkan perdarahan organ.

3. Obat Jantung

Herbal yang dapat mempengaruhi kerja obat jantung, di antaranya jenis pencahar seperti ginseng, buah senna (Senna folium), licorice (Glycrrhiza glabra), dan ma huang (Herbal ephedrae). Herbal-Herbal ini dapat menganggu ritme denyut jantung.