Saat ini, implementasi mata kuliah project-based learning telah mulai dilakukan di 2 pondok pesantren mitra dalam serangkaian aktivitas yang bertajuk Service Learning Festival yang meliputi proses perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga monitoring dan evaluasi program. Implementasi PjBL pada 2 pondok pesantren tersebut merupakan project-based learning terintegrasi pada 2 mata kuliah penciri unggulan program studi, yaitu Mata Kuliah Perilaku Kesehatan Santri dan Sanitasi Pesantren. Terdapat 8 tim mahasiswa terbagi di 2 pesantren yang terlibat dalam PjBL, dimana setiap tim memiliki project masing-masing sesuai hasil analisis situasi yang telah dilakukan, namun antar project dari beberapa tim dalam satu pondok pesantren yang sama saling berkesinambungan. Hasil PjBL diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, hingga kemandirian pesantren di bidang kesehatan. Produk yang dihasilkan antara lain berupa video kegiatan sebagai dokumentasi dan diseminasi hasil kegiatan, beberapa karya yang akan didaftarkan sebagai HKI, serta produk lain sesuai intervensi program yang dilaksanakan.

Monitoring dilakukan secara berkala, sedangkan evaluasi program dilakukan pada akhir implementasi PjBL dengan menggelar public expose hasil PjBL. Public expose yang dilakukan yakni berupa gelar karya (expo) hasil maupun produk PjBL yang didiseminasikan ke publik. Public expose ini akan melibatkan seluruh tim mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan PjBL, dosen, serta undangan yang diantaranya terdiri dari para mitra PjBL dan unit pengembangan pendidikan yakni Direktorat Akamawa UNUSA untuk mengevaluasi kegiatan PjBL yang telah dilakukan sekaligus memberikan penghargaan Anugerah Pesantren Bersahaja (Bersih, Sehat, dan Harmonis di Jawa Timur) kepada mitra pondok pesantren serta tim terbaik berdasarkan penilaian hasil PjBL yang dilakukan.