Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) dengan tekad untuk terus memajukan pendidikan kesehatan masyarakat berbasis inklusi dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) telah melaksanakan evaluasi dan peninjauan menyeluruh terhadap kurikulum Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat.

Proses evaluasi ini akan dilaksanakan tanggal 30 Agustus  2023 dengan narasumber M. Yoto, S.KM., M.Kes (Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur) dan Fajar Ariyanti, M.Kes., P.hD (Pengurus AIPTKMI Pusat, Divisi Pengembangan Kurikulum Pendidikan & Profesi dan Pelatihan). Kegiatan ini  dihadirii oleh Wakil Rektor 1 UNUSA, Dekan, Wakil Dekan Fakultas Kesehatan, Dosen prodi S1 Kesmas UNUSA beserta staf administrasi, dan yang tak kalah penting, partisipasi aktif dari mahasiswa, alumni, mitra kerjasama serta pengguna lulusan S1 Kesmas UNUSA, yakni dari Dinas Kesehatan Jawa Timur, Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Kantor Kesehatan Pelabuhan Surabaya (KKP), Puseksmas Taman Sidoarjo, Puskesmas Balongsari dan Pondok Pesantren Jabal Noer Sidoarjo. Misi utama adalah memastikan bahwa kurikulum yang kami tawarkan tetap relevan, dinamis, dan memenuhi tuntutan perkembangan pesat sesuai dengan kebutuhan para mitra pengguna lulusan nantinya. 

Dalam paparan materinya, M. Yoto, S.KM., M.Kes selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengatakan bahwa di dalam lingkup pengelolaan kesehatan khususnya kesmas ada beberapa elemen yang dapat dianggap sebagai “unconnected” atau tidak terhubung dengan baik dalam pengelolaan kesehatan yang dapat menjadi Peluang dan Tantangan UU Kesehatan Terhadap Kebutuhan Kompetensi Tenaga Kesehatan Masyarakat di era transformasi digital. Beliau juga menekankan pentingnya perluasan peran kesmas dalam bidang kesehatan. Pembicaraan meliputi potensi dan tantangan dalam pengembangan sistem kesmas yang lebih efektif, termasuk kerjasama dengan pondok pesantren dan kemungkinan pengintegrasian dengan sistem informasi.

Berbeda dengan pemateri pertama, pemateri kedua Fajar Ariyanti, M.Kes., P.hD menekankan pentingnya Implementasi OBE (Outcome Based Education) pada Mata Kuliah Prodi Kesehatan Masyarakat yang mendukung MBKM, dimana mahasiswa kesmas unusa diarahkan agar memiliki kompetensi untuk masuk ke pesantren melalui jalur kesehatan.. Beliau menekankan bahwa kompetensi lulusan kesmas yang dapat berintegrasi dengan pesantren merupakan suatu peluang besar bagi lulusan kesmas unusa itu sendiri.

Evaluasi yang dilakukan mencakup berbagai aspek, mulai dari profil lulusan, kebutuhan kompetensi lulusan, bahan kajian hingga metode pembelajaran. Tidak lupa juga diskusi dengar pendapat dengan pemateri, dosen, praktisi, serta mitra pengguna lulusan untuk mendapatkan pandangan langsung dari pengguna lulusan kami. Selain itu, mahasiswa diundang untuk memberikan pandangan dan masukan berharga guna memperkaya pengalaman belajar mereka.

Hasil dari evaluasi ini akan menjadi pijakan untuk merekomendasikan perubahan yang diperlukan dalam kurikulum MBKM Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat. UNUSA berkomitmen untuk terus memberikan pendidikan kesehatan masyarakat yang berkualitas tinggi, menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia profesional yang dinamis.

Wakil Rektor 1 UNUSA Prof.H.Kacung,Drs.,MA.,Ph.D., mengatakan, “Kami melihat evaluasi ini sebagai kesempatan untuk mengangkat kualitas pendidikan kami ke tingkat yang lebih tinggi. Kami mendorong semua pihak, terutama mahasiswa kami, untuk berperan aktif dalam proses ini karena pandangan mereka sangat berharga.”

UNUSA merasa bangga dengan upaya ini untuk terus berkembang dalam memberikan pendidikan yang relevan dan unggul dalam bidang kesehatan masyarakat.