Penulis : Devyana Dyah Wulandari, S.Si, M.Si

Logam berat merupakan kelompok logam dan metaloid yang memiliki kepadatan relatif tinggi dan bersifat toksik bahkan pada kadar ppb. Contohnya antara lain Pb, As, Hg, Cd, Zn, Ag, Cu, Fe, Cr, Ni, Pd, dan Pt. Logam-logam ini dilepaskan ke lingkungan melalui sumber alami dan antropogenik seperti pembuangan industri, knalpot mobil, dan aktivitas pertambangan. logam berat bersifat nonbiodegradable dan cenderung terakumulasi pada makhluk hidup. Faktanya, sebagian besar dari bahan-bahan tersebut diketahui berpotensi menyebabkan kanker. Berbagai bahaya kesehatan yang merugikan diketahui akibat paparan logam berat dalam jangka panjang dan terus menerus. Logam berat bersifat karsinogenik dan berdampak buruk pada DNA, protein, dan lipid dengan menghasilkan radikal bebas yang menyebabkan masalah kesehatan dan lingkungan. Paparan merkuri sering ditemukan dalam krim pencerah kulit dan beberapa sabun. Merkuri klorida (HgCl2) merupakan salah satu bahan aktif krim pencerah kulit yang digunakan untuk menghilangkan bintik-bintik dan flek pada kulit akibat penumpukan melanin yang berlebihan. Arsenik merupakan suatu metaloid tetapi karena sifatnya yang toksik dan karsinogenik, maka arsenik dibahas dalam judul toksisitas logam berat. Manusia dapat terpapar logam beracun ini melalui udara atmosfer, air tanah, dan jenis makanan tertentu. Dampak kesehatan yang timbul akibat paparan arsenic antara lain kerusakan kardiovaskular, sistem endokrin, ginjal, dan reproduksi.

Terdapat beberapa makanan yang dapat mendetoksifikasi logam berat dari dalam tubuh. Makanan yang termasuk dalam pendetoksifikasi logam berat termasuk sayuran berdaun hijau, herba, rempah-rempah, ganggang dan makanan antioksidan lainnya. Perawatan detoksifikasi dan suplemen tertentu juga dapat membantu melindungi otak, sistem saraf, hati, dan organ vital lainnya dari toksisitas paparan logam. Kurkumin merupakan senyawa yang kaya akan polifenol dan sering digunakan sebagai bumbu atau bahan rempah-rempah. Kurkumin juga menunjukkan berbagai aktivitas biologis yang bermanfaat termasuk sebagai anti oksidan, anti inflamasi, anti tumor, dan anti bakteri. Serangkaian lembaga internasional yang berwenang, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) di AS dan Komite Ahli Gabungan FAO/WHO untuk Bahan Tambahan Makanan, telah mengonfirmasi keamanan kurkumin dalam penggunaan sehari-hari dan pengobatan klinis. Bergantung pada sifat biologisnya yang luar biasa, kurkumin semakin banyak digunakan untuk melawan efek buruk logam berat, terutama melalui aktivitas anti-oksidan dan khelasi logam. Kurkumin telah terbukti memiliki banyak sifat terapeutik pada toksisitas organ yang disebabkan oleh kadmium dengan menekan radikal bebas dan menghambat kerusakan oksidatif.

Buah dan sayur yang tinggi kandungan vitamin C dapat mengurangi kerusakan tubuh akibat racun logam berat dengan berperan sebagai antioksidan. Vitamin C membantu mengubah racun menjadi bentuk yang larut dalam air yang dapat dihilangkan dengan mudah dari tubuh. Lemon dapat memulihkan kembali pencernaan dengan menstimulasi enzim dan pencernaan yang merupakan inti dari detoksifikasi. Beberapa makanan yang kaya vitamin C adalah paprika, blackcurrant, buah jeruk, blueberry, jambu biji, peterseli, kiwi, brokoli, pepaya, stroberi dan lain-lain. Bawang putih juga menunjukkan efek perlindungan terhadap keracunan logam berat. Penggunaan jus bawang putih mampu mencegah akumulasi timbal dalam hati, ginjal, otak, tulang dan darah. Efek protektifnya disebabkan oleh efek pengurangan penyerapan logam dari saluran pencernaan dan peningkatan ekskresi sehingga logam akan dengan mudah di detoksifikasi.